Jumat, 03 November 2017

Cara Membuat WordPress Lebih Cepat


WordPress adalah salah satu Content Management System (CMS) yang paling banyak digunakan untuk membuat suatu situs atau blog. Bahkan menurut situs BuiltWith, WordPress menempati posisi pertama sebagai CMS yang paling sering digunakan oleh orang sebanyak 37%. Nah lho?! Banyak banget berarti!



Statistik Pemakaian CMS WordPress di Internet


Nah, yang menjadi masalah, wordpress dikenal dengan CMS yang memakan resource besar alias berat. Apalagi jika kamu memasang WordPress di hosting-hosting biasa yang spesifikasinya masih rendah.

Ditambah, apabila kamu memasang banyak plugin, situs kamu akan semakin lambat untuk diakses. Bisa-bisa pengunjung akan kabur duluan sebelum membuka situs kamu.

Menggunakan Tema Yang Sesuai

Agar situs kamu enak dan mudah dan diakses, tentunya tema yang digunakan harus sesuai. Selain melihat dari faktor desain, tema yang baik adalah tema yang cepat untuk dibuka dan tidak menggunakan hal-hal yang tidak penting yang hanya membuat situs menjadi berat (seperti animasi yang berlebihan, plugin-plugin jQuery yang tidak penting)

Untuk memilih tema yang desainnya bagus dan cepat untuk diakses, kamu bisa mengunjungi direktori tema WordPress yang bisa diunduh secara cuma cuma alias GRATIS. Atau, kalau kamu memiliki budget lebih untuk membeli tema premium, kamu bisa mengunjungi situs ThemeForst milik Envato. Saya sendiri sih menggunakan template premium yang saya beli sendiri, gak rugi kok!
Memasang Plugin Caching (WP Super Cache)

Hosting adalah hal penting yang harus diperhatikan saat kita ingin membuat situs. Sama seperti halnya apabila kita membeli rumah, pastinya kita akan mencari rumah yang mudah diakses dari mana saja tanpa macet sana sini.

Begitupun hosting, hosting yang bagus merupakan hosting yang mudah diakses, down-time yang kecil dan spesifikasi hosting itu sendiri.

Saya pribadi sih menyarankan IDCloudHost sebagai hostingnya. Kenapa? Kebetulan hosting tersebut milik teman saya yang keren dan sangat saya kagumi, mas Alfian Pamungkas Sakawiguna. Di usianya yang masih sangat muda, dia sudah memiliki perusahaan hosting yang menyediakan hosting yang murah dengan kualitas keren.

Belajar coding secara Autodidak

Pada prinsipnya hampir semua ilmu pengetahuan dapat dipelajari secara otodidak, termasuk teknologi komputer. Anda mungkin heran, banyak diantara developer teknologi yang sukses karena mereka belajar sendiri dari berbagai sumber. Nah, 6 hal ini mungkin bisa membantu Anda dalam memutuskan untuk belajar secara Autodidak atau melalui Coding Bootcamp.

  • Telah berpengalaman menulis kode. Jika Anda memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknologi komputer atau pengetahuan tentang pemrograman, maka belajar secara otodidak sangat mungkin untuk dilakukan. Namun, apabila Anda belum berpengalaman dan minim pengetahuan tentang pemrograman, sebaiknya mengikuti Coding Bootcamp. Tetapi Coding Bootcamp tidak menutup kemungkinan bagi Anda yang yang ingin memperdalam pengetahuan Anda tentang pemrograman.
  • Kurikulum coding. Belajar otodidak akan sulit dilakukan apabila Anda tidak memiliki suatu panduan, mengingat belajar kode tidaklah sederhana bahkan cenderung sulit dan kompleks. Tanpa panduan, Anda akan kesulitan untuk menentukan tool-tool yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, Coding Bootcamp layak dipilih karena memiliki perangkat kurikulum yang lengkap.
  • Gaya belajar. Seorang programmer atau developer membutuhkan keterampilan teknis yang selalu update. Bagaimana dengan Anda? Apakah pernah mengaplikasikan keterampilan teknis baru dan berhasil? Jika memang demikian, maka Anda bisa belajar sendiri tanpa mengikuti Coding Bootcamp. Tetapi apabila tidak, Coding Bootcamp bisa menjadi jalan keluar yang tepat untuk Anda.
  • Waktu dan komitmen. Belajar otodidak membutuhkan kemampuan yang baik dalam mendisiplinkan diri dan berkomitmen. Jika tidak, maka Anda tidak akan pernah sampai pada tujuan. Kenali diri Anda sendiri. Apabila Anda masih lemah dalam hal ini, akan lebih baik jika meluangkan waktu beberapa bulan dan membayar biaya pendidikan di Coding Bootcamp. Hasilnya pastilah tidak akan mengecewakan, Anda dapat memperoleh feedback berupa peningkatan penghasilan hanya dalam waktu beberapa bulan.
  • Jaringan kerja. Setelah menguasai coding, apa yang akan Anda lakukan? Tentu bekerja. Pertanyaan selanjutnya, apakah Anda memiliki teman programmer atau kontak yang bisa memberi Anda pekerjaan? Jika ya, tentu ilmu yang telah diperoleh secara otodidak tidaklah sia-sia. Sebaliknya apabila tidak, akan lebih baik jika Anda bergabung dalam Coding Bootcamp karena di sana terdapat jaringan kerja yang lebih luas.
  • Tentukan tujuan. Orang mempelajari sesuatu pastilah memiliki tujuan. Nah, apa tujuan Anda belajar coding? Untuk berkarir dan menjadi profesional atau sekadar menyalurkan hobi saja.
Memilih Bahasa Pemrograman Yang Akan Dipelajari

Tahukah Anda bahwa bahasa pemrograman sangatlah beragam? Coding Bootcamp menawarkan bahasa pemrograman sesuai dengan jenis keterampilan yang ingin dikuasai, pengembangan web atau mobile. Untuk pengembangan web, Anda harus familier dengan JavaScript, Ruby, Python, MERN stack, MEAN stack, dan .NET. Sementara untuk mobile, bahasa pemrogramannya bisa lebih spesifik. Anda bisa membuat beragam aplikasi dengan satu bahasa saja, yakni JavaScript yang memanfaatkan React Native. Menguasai beragam bahasa pemrograman tidak ada salahnya, namun mempelajari salah satu secara lebih spesifik dan mendalam dapat memberikan Anda peluang untuk menjadi spesialis di bahasa tersebut.

Struktur Dasar Bahasa Pemrograman

Belajar membuat program tentu tidak jauh-jauh dari yang namanya struktur dasar bahasa pemrograman, logika dasar pemrograman, algoritma pemrograman, dan lain sebagainnya. Kesemuanya ini tentu harus kita pelajari dengan tepat dan cermat karena belajar pemrograman merupakan sebuah aktivitas membiasakan diri kita untuk membuat program, seperti halnya kita membiasakan diri untuk menggunakan bahasa untuk berbicara.

Belajar bahasa baru menuntut kita untuk sering menggunakan bahasa tersebut dan mempraktikannya sesering dan sebanyak mungkin. Selain agar tidak lupa, pembiasaan ini berguna agar seseorang dapat mengucapkan dengan tepat kata-kata yang sedang dipelajarinya.

Selain itu, ketika seseorang sedang belajar menggunakan bahasa baru, tentu orang tersebut harus belajar untuk menyusun kata-kata yang tepat, agar apa yang disampaikannya dapat terkomunikasikan dengan sempurna. Ini pun berlaku bagi orang-orang yang sedang belajar menulis baris-baris program, dengan menggunakan pilihan bahasa yang sesuai dengannnya.

Agar dapat menggunakan bahasa pemrograman sesuai dengan apa yang diinginkan, kita harus mengerti struktur dasar bahasa pemrograman yang tepat untuk digunakan. Semakin banyak pilihan bahasa pemrograman yang dipelajari, semakin banyak struktur yang harus dipelajari.

Setiap bahasa pemrograman memiliki struktur dasar bahasa pemrograman yang berbeda-beda, akan tetapi struktur tersebut dapat dimasukan dalam beberapa kategori. Beberapa kategori struktur dasar bahasa pemrograman yang dapat dipelajari oleh pemula adalah:

Struktur runtutan
Merupakan struktur algoritma paling dasar yang berisi rangkaian intruksi yang diproses secara sekuensial, yang artinya dikerjakan satu per satu, mulai dari intruksi pertama sampai intruksi terakhir artinya dimulai dari langkah pertama, kemudian kedua, ketiga, dan seterusnya hingga akhir. Pada dasarnya suatu program memang menjalankan suatu proses dari yang dasar seperti struktur seperti ini.
Setiap instruksi di dalam runtunan ditulis dalam satu baris, atau beberapa instruksi dalam baris yang sama tetapi antara setiap instruksi dipisahkan dengan tanda titik koma (;).

Berikut contoh runtutan dalam Pemograman Java
Struktur Perulangan
Kadang kala, saat menjalankan sebuah program, kita harus menjalankan sebuah perintah secara berulang-ulang, agar program dapat berjalan secara berkelanjutan. Struktur ini dapat menjadi pilihan yang tepat untuk membuat sebuah program menjalankan baris-baris perintah secara berulang-ulang.

Dengan menggunakan struktur dasar bahasa pemrograman ini, seorang pembuat program dapat mengatur perintah-perintah dalam programnya agar berjalan secara berulang-ulang hingga pada suatu kondisi dimana syarat untuk perulangannya sudah tidak terpenuhi kembali.

Terdapat beberapa fungsi perulangan yang dapat digunakan untuk membuat struktur program ini, seperti For, While, dan While-do pada bahasa C++. Ketiga fungsi ini dapat digunakan untuk membuat sebuah program untuk menjalankan baris-baris perintah dalam syarat tertentu.

Sebagai contoh, berikut ini contoh pemrograman menggunakan fungsi perulangan For pada bahasa C++
Dalam contoh di atas, selama kondisi i <= 255 terpenuhi, nilai i tidak melebihi 255, maka perintah printf(“%d “,i) akan dijalankan oleh program tersebut. Dan apa bila sudah tidak terpenuhi maka program akan berhenti untuk menjalankan perintah tersebut.

Struktur Percabangan

Membuat program juga tidak akan terlepas dari membuat sebuah pilihan dalam menjalankan perintah sesuai dengan syarat tertentu. Pembuat program dapat menggunakan struktur ini untuk membuat sebuah program dengan beberapa pilihan keputusan yang disesuaikan dengan syarat atau kondisi yang dikehendaki.

Sebagai contoh, saat kita akan membuat sebuah perangkat dengan beberapa tombol yang dapat digunakan untuk menyalakan lampu tertentu sesuai dengan tombol yang dipilih menggunakan salah satu board yang banyak beredar di pasaran, maka kita dapat menggunakan struktur percabangan ini.

Dalam kondisi di atas, kita dapat menggunakan fungsi If-Else atau Switch Case dalam bahasa pemrograman C untuk board. Sebagai contoh berikut ini contoh struktur percabangan dengan menggunakan fungsi If-Else untuk kasus yang telah disebutkan

Dengan baris-baris kode di atas maka lampu 1 akan menyala saat tombol 1 ditekan, dalam kode tersebut digitalRead(tombol1) == 1, dan lampu 2 akan mati. Dan sebaliknya, jika tombol 2 ditekan, maka lampu 1 akan mati dan lampu 2 akan menyala. Akan tetapi jika kedua tombol tidak ditekan, maka kedua lampu akan mati.

Membuat sebuah program merupakan aktivitas memilih struktur mana yang tepat untuk program tersebut. Sehingga seorang pembuat program harus mengetahui berbagai macam jenis struktur dasar bahasa pemrograman, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

Setelah mengetahui berbagai macam struktur dan fungsi yang dapat digunakan, pembuat program dapat memilih dan menentukan struktur mana yang tepat untuk program yang akan dibuat. Dengan struktur yang tepat maka program yang dibuat akan sesuai dengan yang diinginkan.

Cara Membuat WordPress Lebih Cepat

WordPress adalah salah satu Content Management System (CMS) yang paling banyak digunakan untuk membuat suatu situs atau blog. Bahkan me...